Selasa, 02 Agustus 2016

Pedang Mulia Pengendali Fantasytopia (Sebuah Komentar)






Sebuah paket terbungkus kertas motif batik kuterima siang itu. Pengirimnya Ando Ajo, Kompasianer, penulis novel, cakep, pelukis, juga pedagang handal. Multi talenta pokoknya. Yang terbungkus itu jelaslah sebuah novel yang dikirim sebagai cindera mata karena aku ikutan komen berhadiah di akun facebooknya.

Fantasytopia judul novelnya.
Setebal 365 halaman, disunting Sekar Mayang, diterbitkan tahun 2014 oleh Jentera Pustaka (Mata Pena Group).

Aku senang karena tampilan buku dengan kaver bergambar tangan meraih sebuah cincin emas dilatarbelakangi warna mistis itu, layoutnya sederhana, nyaman dilihat, dan tentu saja jauh dari sensasi iklan oleh penerbit. Huruf yang dipakai pun pas di mata. Kertasnya juga bagus, tidak mudah lusuh meski bolak balik di bolak balik.

Novel ini unik. Bercerita tentang dua dunia, yang terhubung melalui hilangnya Ahmad, anak lelaki keluarga pemulung, umur 10 tahun.

Kemiskinan, ketidakmampuan membeli buku pelajaran, menjadi awal perjalanan gaibnya. Buku yang ia dapat secara aneh ternyata berisi sebuah cincin emas yang dalam pandangan para preman yang memalaknya hanyalah sebuah karet gelang. Mereka memaksanya menelan karet itu karena ia tidak dapat memberikan apa yang mereka minta.

Kisah mulai seru dengan keanehan lain, terdamparnya Ahmad di tepi Pantai Utara Jakarta. Di sana ia merasakan karet gelang yang ditelannya berubah kembali menjadi cincin yang bergerak liar dan menembus jantungnya.

Saat ia hendak meredakan rasa sakit dan terbakar di dadanya dengan merangkak ke bibir pantai, raksasa bertubuh menyerupai api mengangkat tubuhnya dan meminta agar ia menyerahkan cincin itu dengan paksa. Bahkan mengempaskan tubuhnya ke tumpukan karang. Tapi ada makhluk lain yang menyelamatkannya. Seperti bermimpi, yang dilihatnya adalah seekor kuda bersayap putih.

Ando Ajo dalam novel ini, benar-benar menunjukkan kecerdasannya dengan menggunakan tokoh fantasinya dari transformasi fauna. Pengetahuannya begitu mendalam tentang spesies, ordo, famili dari dunia fauna itu.  Ia jelaskan secara detail bahkan nama dalam bahasa latinnya.

Ahmad hanyalah tokoh yang mengantarkan Ando Ajo meliarkan fantasinya di negeri peri, Kerajaan Elfunity.

Nyaris buku setebal 365 halaman itu didominasi oleh peseteruan antara Kerajaan Elfunity dan Negeri Kegelapan.

Pertempuran begitu mencekam karena semua makhluk fantasi dari ordo burung bersayap, penunggang, pegasus, sembrani, lebah, kupu-kupu, naga putih dan lain-lainnya yang Ando Ajo beri nama dengan Avelf, Ryfas, dan banyak lagi nama yang ada di bawah pimpinan Ratu Meraelf, harus berhadapan dengan makhluk-makhluk mengerikan dari dunia kegelapan semacam kelelawar raksasa, naga bercula dan berekor kait,  raksasa merah  serta makhluk ganas di bawah pimpinan Nazarage.



                                          sumber: Foto Sampul Cataleya Arajoli

                                          Mendekati gambaran Ratu Meraelf dalam benakku


Ajo begitu piawai menuliskan rincian pertempuran itu. Aku tidak peduli dengan nama-nama makhluk yang banyak itu. Aku menikmati gambaran tentang senjata-senjata unik berupa cahaya warna-warni sesuai dengan karakternya, kemudian makhluk-makhluk raksasa bersayap yang melesat melakukan pertempuran di udara. Dan yang terpenting, aku cukup hanya dengan menandai yang mana laskar Kerajaan Elfunity dan yang mana laskar Negeri Kegelapan. Bahkan sempat kuletakkan buku dan aku bertepuk tangan menikmati kemenangan bala tentara Ratu Meraelf (hihi aku berpihak, ya)




                                         sumber: Jelajah Dunia Penuh Misteri di Hutan Terlarang
                                         Makhluk seperti ini yang membayang di kepalaku


Bagian yang sangat menarik adalah saat Ahmad tertusuk Pedang Mulia oleh Nazarage tepat di jantung yang dilingkari cincin emas yang ternyata adalah salah satu pusaka Kerajaan Elfunity bernama Sang Pemanggil. Akibat yang ditimbulkannya sungguh dahsyat, membangunkan Sang Pemusnah yang tidak mengenal kawan atau lawan, tetapi tunduk di bawah kendali Ahmad yang sudah berubah menjadi makhluk cahaya bersayap, menggenggam Pedang Mulia.

Seperti apa dahsyatnya? Mau tahu apa akar masalah perseteruan Kerajaan Elfunity dan Negeri Kegelapan, hubungannya dengan pusaka yang ada pada Ahmad? Siapakah Nazarage itu? Darimana muasal arti nama Pedang Kemuliaan dalam nama Ahmad yang dikaitkan dengan novel ini?

Ayo buruan pesan bukunya kepada Jentera Pustaka dan Ando Ajo kalau ingin tahu keseruannya. Benar-benar asik membacanya, sampai lupa kalau ini hanya fantasi belaka.

Hal yang tidak membosankan, cara Ando Ajo membuat alur cerita, berseling antara cerita dunia nyata yang diwakili bapak dan ibu Ahmad, dan cerita fantasi dengan tetap menghadirkan Ahmad anak manusia di antara makhluk-makhluk rekayasanya.

Top markotop, Ando Ajo.
*
Sidoarjo, 2 Agustus 2016.



4 komentar:

  1. hihihi... matur suwun Mbakyu ^^

    BalasHapus
  2. Hiks hiksss... u lalaaaalaa
    Novelnya di "cling" -- jenjeeengggg aja yak?

    BalasHapus
  3. Sama-sama, Ajo. Benar-benar suka dengan novel ini.

    BalasHapus
  4. Mbak Saras, langsung inbox Ajo aja kalau mau "cling" bukunya. Asik beneran ceritanya.

    BalasHapus